Skip to main content

Cara Gampang Memahami Subjunctive Wish / If Only, As If / As Though, Dan Would Rather

Cara Praktis Memahami Subjunctive Wish / If only, As if / As though, dan Would rather – Pada posting kali ini kita akan membahas dengan tuntas banyak sekali hal yang berkaitang dengan Subjunctive mulai dari pengertian subjunctive, soal subjunctive, bahan subjunctive, rumus subjunctive, serta pola Subjunctive dengan cara yang simple dan mudah.
PENGERTIAN SUBJUNCTIVE
Menurut Merriam-Webster's Learner's Dictionary Subjunctive yaitu “grammar: of or relating to the verb form that is used to express suggestions, wishes, uncertainty, possibility, etc.” Atau dalam bahasa Indonesia, Subjunctive yaitu bekerjasama dengan bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan saran, harapan, ketidakyakinan / ketidakpastian, kemungkinan, dll. Pada halaman ini, kita hanya akan membahas Subjunctive as Wish / Subjunctive yang sering digunakan untuk mengungkapkan keinginan yang mustahil terjadi baik itu di masa depan (Future Unreal), di masa kini (Present Unreal), atau di masa kemudian (Past Unreal). Nah bagi pembaca yang ingin mempelajari juga wacana Subjunctive sebagai Suggestion sehabis kata kerja to insist that, to ask that, to recommend that, dll silahkan klik pembahasan wacana Subjunctive as Suggestion yang telah kami tulis di sini.
Nah, berkaitan dengan Subjunctive Wish, Harapan yang mustahil terjadi, dikenal beberapa jenis Subjunctive sebagai berikut:
1. SUBJUNCTIVE WISH
a. Subjunctive Wish (Future Impossible)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang mustahil terjadi di masa depan. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + WISH + (that) + S + WOULD/COULD + V1/BE
faktanya S + WILL NOT/CANNOT + V1/BE
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam modal present (can / will) dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
Contoh:
1. I wish I could come to your wedding party tonight.
Fact: I can’t come to your wedding party tonight.
2. Tonight, I must have a meeting. I wish I would be at your baby shower party.
Fact: I will not be at your baby shower party.
3. I wish they would not visit the museum again.
Fact: They will visit the museum again.
 Pada posting kali ini kita akan membahas dengan tuntas banyak sekali hal yang berkaitang denga Cara Praktis Memahami Subjunctive Wish / If only, As if / As though, dan Would rather
Pengertian, Rumus, dan Contoh Subjunctive
b. Subjunctive Wish (Present Impossible)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang mustahil terjadi di masa sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + WISH + (that) + S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak digunakan dalam conditional sentence
Contoh:
1. I don’t like being here. I wish I were at home now.
Fact: I am not at home now.
2. This bus is very crowded. I wish we went to Jakarta by train.
Fact: We don’t go to Jakarta by train.
3. Everyone wishes they didn’t have to work hard to earn more money.
Fact: They have to work hard to earn more money.
4. Joana wishes Shinta were not so careless.
Fact: Shinta is so careless.
5. I wish it were not winter here.
Fact: It is winter here.
c. Subjunctive Wish (Past Impossible)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + WISH / WISHED + (that) + S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished digunakan bila keinginan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. I wish I had studied harder when I was in college.
Fact: I didn’t study harder when I was in college.
2. Marya wishes she had done what her mother told her.
Fact: She didn’t do what her mother told her.
3. Dina wishes she hadn’t been so lazy to finish her script last year.
Fact: Dina was so lazy to finish her script last year.
2. SUBJUNCTIVE IF ONLY
Kita sanggup merubah Conditonal Sentence Type 2 dan Type 3 dengan menambahkan “only” sehabis “if” sehingga bermakna “jika saja / seandainya saja” (If only). If Only sering disebut juga salah satu subjunctive dalam bahasa Inggris. Subjunctive ini digunakan dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past Unreal Wish.
a. Subjunctive If Only (Present Impossible)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang mustahil terjadi di masa sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!
If only + S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak digunakan dalam conditional sentence
Contoh:
If (only) Tina knew the location, she'd come.
Fact: Tina doesn’t know the location.
b. Subjunctive If Only (Past Impossible)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan pola kalimat berikut!
If only + S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished digunakan bila keinginan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
 If (only) I had ironed my clothes, I would have been relax.
Fact: i didn’t iron my clothes.
c. Subjunctive If Only.. / I wish..
If only sanggup digantikan dengan I wish dan klausa result-nya sanggup dihilangkan.
Contoh:
1. Tina wishes she knew the location. Fact: she doesn’t know the location.
2. I wish I had ironed my clothes. Fact: I didn’t iron my clothes.
3. SUBJUNCTIVE WOULD RATHER / WOULD SOONER
Subjunctive ini digunakan dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past Unreal Wish. Subjunctive ini berarti “lebih mmemilih (orang lain) .....”
a. Subjunctive Would Rather (Present Unreal)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan tentang sebuah pilihan yang kita harapkan dilakukan orang lain sekarang, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S1 + WOULD RATHER + (that) + S2 + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak digunakan dalam conditional sentence
Contoh:
1. I’d rather he spent his time with me at home.
Fact: He doesn’t spend his time with me at home.
*Saya lebih menentukan dia menghabiskan waktunya bersamaku di rumah, namun faktanya ia tidak menghabiskan waktunya bersamaku di rumah.
2. I’d rather you stayed at home every time I come.
Fact: You don’t stay at home every time I come.
*Saya lebih menentukan kau ada di rumah setiap saya datang, namun faktanya kau tidak di rumah setiap saya datang.
3.c. Subjunctive Would Rather (Past Unreal )
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan tentang sebuah pilihan yang kita harapkan dilakukan orang lain di masa lalu, namun faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + WOULD RATHER + (that) + S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished digunakan bila keinginan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. I'd rather this bad condition had never happened to me.
Fact: This bad condition happened to me.
*Saya lebih menentukan keadaan buruk ini tidak terjadi padaku di masa lalu, tetapi faktanya ini sudah terjadi di masa lalu.
2. You would rather I had finished your essay.
Fact: I didn’t finish your essay.
*Kamu lebih menentukan saya sudah menyelesaikan esaimu di masa lalu, namun faktanya saya tidak menyelesaikannya.
c. Subjunctive Would Rather (Negative)
Dalam kalimat negative, would rather dengan subject yang berbeda (Subjunctive), bentuk negativenya bukan pada “would rather / would sooner”. Perhatikan pola berikut!
Contoh:
She’d rather you didn’t enter the class before 9 o’clock.
Not: She wouldn’t rather you entered the class before 9 o’clock.
4. SUBJUNCTIVE AS IF / AS THOUGH (SEOLAH-OLAH / SEAKAN-AKAN)
Klausa yang diawali oleh as if / as though yang bermakna seolah-olah atau seakan-akan menggambarkan sebuah situasi yang bukan sesungguhnya / sesuatu yang diandai-andaikan terjadi namun faktanya hal tersebut tidak terjadi. Subjunctive ini digunakan dalam bentuk Present Unreal Wish (Pengandaian wacana sesuatu yang tidak terjadi di masa sekarang) dan Past Unreal Wish (Pengandaian wacana sesuatu yang tidak terjadi di masa lalu).
a. Subjunctive As If / As Though (Present Unreal)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang mustahil terjadi di masa sekarang. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + VERB1 +  AS IF/AS THOUGH S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak digunakan dalam conditional sentence
Contoh:
1. He says as if he understood the subject.
Fact: He doesn’t understand the subject. / He probably doesn’t understand the subject.
2. Maya is eating in the class as if the teacher didn’t look at her.
Fact: The teacher looks at her and Maya is eating.
b. Subjunctive As If / As Though (Past Unreal)
Kita menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + VERB2 +  AS IF/AS THOUGH S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished digunakan bila keinginan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. Farhan seemed as if he hadn't slept for hours.
Fact: He slept for hours.
2. The young lady delivered a speech as though she had had many achievements.
Fact: She didn’t have any achievements.
c. Subjunctive As If / As Though (Catatan)
1. Jika diikuti oleh simple present tense, maka as if / as though menyakatakan bahwa kalimat tersebut yaitu fakta.
He looks as if he knows the answer. Fact (He knows the answer)
2. Jika tenses sebelum as if / as though yaitu simple past tense dan kalusa Subjunctivenya juga dalam simple past tense, maka kalimat tersebut bermakna sebagai berikut:
Andi looked as if he knew the answer. Fact (whether Andi knew the answer or not) can only be deduced from the context.
3. The past perfect subjunctive sehabis as if / as though mengindikasikan sebuah pengandaian yang tidak terjadi di masa kemudian (unreal past situation). Jika situasinya benar-benar terjadi / fakta, maka kita menggunakan hukum tenses yang sesungguhnya ex. Past Perfect = Past Perfect, Simple Past = Simple Past etct. Perhatikan pola berikut:
Virza seems as if he hadn't slept for days. Fact (Virza sudah tidak tidur selama berhari-hari dan itu Nampak di wajahnya)

Demikian teman englishiana.com pembahasan simple tentang cara termudah dalam memahami pengertian, rumus, & pola subjunctive wish / if only, as if / as though, dan. would rather / would sooner. Saya berharap biar pemahaman kita tentang banyak sekali hal yang brhubungan dengan pengertian subjunctive, soal subjunctive, bahan subjunctive, dan rumus subjunctive semakin kaya. Untuk melihat pembahasan grammar yang lain, silahkan klik di sini.

Popular posts from this blog

Materi Dan Soal Latihan Expression Of Giving Advice Dalam Bahasa Inggris

Materi dan Soal Latihan Expression of Giving Advice dalam Bahasa Inggris - Contoh Ungkapan Giving Advice - Dialog Giving Advice dalam Bahasa Inggris - Halooo teman-teman, Pada kesempatan kali ini kami akan memperlihatkan klarifikasi wacana bagaimana caranya memperlihatkan pesan yang tersirat atau dalam bahasa inggrisnya ialah giving advice. Memberikan pesan yang tersirat kepada seseorang itu penting alasannya ialah kita tidak hidup di dunia ini sendirian saja, maka dari itu kita perlu memberitahukan hal yang baik untuk ia lakukan sebagai pesan yang tersirat atau saran untuk kebaikan ia sendiri. Jika giliran kita yang diberikan saran pun, kita harus mendengarkannya juga mempertimbangkan pesan yang tersirat tersebut untuk masa depan kita yang lebih baik. Okeee baiklah, tanpa basa bau lagi, mari kita aneka macam cara untuk menciptakan kalimat giving advice berikut ini. Menggunakan 'Should' dan 'Ought to' (Modal) You should do more exercise. You should do your exer

Materi Dan Soal Latihan Bahasa Inggris Folktales (Cerita Rakyat) Kelas 6 Sd

Hello everyone, how are you today? Pada kesempatan kali ini kami akan membahas wacana bahan folktales atau dongeng rakyat dalam bahasa inggris. Materi ini diajarkan pada kelas 6 SD dan merupakan bahan wajib dalam bahasa inggris. Apa itu folktales? Menurut Cambridge Dictionary folktales ialah "a traditional story that people of a particular region or group repeat among themselves". Yang berarti dongeng tradisional yang orang orang ceritakan turun temurun atau verbal ke mulut. Biasanya folktale ini berupa dongeng. Generic Structure dari Folktale Narrative text memiliki 3 susunan struktur ibarat berikut ini: Orientation Bagian Orientation berisi wacana pengenalan tokoh-tokoh, latar belakang kawasan dan waktu dari cerita. (siapa, apa, kapan, dan dimana) Complication Pada bab complication, masalah-masalah mulai muncul dan harus di selesaikan oleh tokoh utama pada dongeng tersebut. Resolution Resolution ialah dimana dongeng berakhir. Pada bab ini problem terselesaika

Materi Dan Soal Bahasa Inggris 'Holiday' (Hari Libur) Kelas 6 Sd

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas ihwal Holiday atau dalam bahasa indonesianya yakni hari libur. Holiday yakni hari dimana kita libur dari segala kegiatan, baik itu sekolah, kuliah atau bekerja. Dalam waktu libur itu kita sanggup melaksanakan hal yang kita sukai, contohnya berlibur, melaksanakan hobi, atau hanya kalau ingin membisu di rumah juga tidak apa - apa. Tanpa basa-basi lagi mari kita simak hal-hal menyenangkan yang sanggup kita lakukan pada ketika liburan dalam bahasa inggris. playing football = bermain sepak bola playing volleyball = bermain voli playing chess = bermain catur cooking = memasak fishing = memancing walking around = jalan jalan di sekitar gymnastics = senam farming = berkebun playing in the playground = bermain di taman bermain writing a story = menulis cerita playing hide and seek = bermain petak umpet drawing and painting = menggambar dan mewarnai playing video games = bermain video games going to the museum = pergi ke museum goin